Kamis, 5 November 2020 bertempat di Hotel Harris, Jl. Pura Mertasari, Desa Pemogan, Denpasar Selatan. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Melaksanakan kegiatan Internalisasi Nilai nilai Agama dan Budaya di Sekolah dalam Menumbuhkan Moderasi Beragama.
Sebagaimana diketahui bahwa lembaga pendidikan dan media sosial merupakan dua wilayah yang sangat menjadi perhatian bagi kelompok radikal terorisme untuk menyebarkan paham dan sekaligus melakukan perekrutan anggota-anggota barunya.
Melalui dunia pendidikan, kelompok ini dapat melancarkan berbagai aksinya dengan modus-modus terselubung untuk memasukkan paham – paham radikal terorisme dalam kegiatan-kegiatan kurikuler dan ektra kurikuler. Melalui lembaga pendidikan ini juga, kelompok ini berusaha membuat image bahwa paham yang mereka anut adalah benar dan terbukti diminati oleh banyak orang. Melalui lembaga pendidikan ini juga, kelompok ini akan membina bibit-bibit unggul generasi muda bangsa untuk dijadikan regenerasi kelompok mereka, yang akan meneruskan cita-cita mereka.
Dalam Laporannya Ketua FKPT Bali, I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, SH.,MH menyampaikan Kegiatan ini melibatkan 80 Peserta dari unsur Guru kelas PAUD/TK/RA sedarajat, Guru Pendidikan Agama baik dari PNS maupun non PNS dari tingkat SD/MI sederajat dan SMP/MTS sederajat baik dari sekolah swasta maupun negeri serta Kepala Sekolah lingkup Kabupaten/Kota. Yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kita dalam memahami radikalisme dengan dasar nilai nilai budaya serta pembekalan rencana penanggulangan terorisme dengan berbasis Teknlogi

Kegiatan kali ini juga dihadiri
Direktur pencegahan BNPT RI Brigjen (Pol) R. Ahmad Nurwakhid, Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Gubernur Bali, Binda Bali, Danrem 163/Wirasatya, BPBD Prov.Bali, Kanwil Kemenag Provinsi.Bali, Disdikpora Provinsi Bali, Disdikpora Kota Denpasar, Kemenag Kabupaten.Badung, Kemenag Kabupaten Tabanan, Kemenag Kota Denpasar, Satgas Densus 88 daerah Prov.Bali.
Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Stah Ahli PMK Drs. A.A. Gede Geriya,MH. Menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Badan Nasional penanggulangan terorisme Republik Indonesia dan Forum Koordinasi pencegahan Terorisme Provinsi Bali atas terselenggaranya kegiatan bidang agama sosial dan budaya di Bali dalam upaya mengatasi indikasi tenaga pendidik dan peserta didik yang terpapar radikalisme sehingga nantinya dapat melindungi para pendidik dan peserta didik dari virus radikalisme, mengingat seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa dan seorang guru harus mampu menjadi model bagi siswanya dalam menumbuhkan moderasi beragama sehingga secara dini memiliki daya Tangkal terhadap bahaya radikalisme dan terorisme Beliau juga menyampaikan Pemerintah memberikan dukungan terhadap upaya- upaya pencegahan untuk mengantisipasi munculnya permasalahan dan tantangan baru baik dalam tatanan lokal nasional maupun Global yang akan berdampak positif maupun negatif terhadap masa yang akan datang guna menjaga kesucian dan kehormatan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan Bali yang sejahtera dan bahagia dengan prinsip Trisakti Bung Karno.

Setelah dibuka secara resmi oleh Direktur pencegahan BNPT RI Brigjen (Pol) R. Ahmad Nurwakhid. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian Materi Strategi Pencegahan Paham Radikal Terorisme berbasis Paham Keagamaan dan Budaya Lokal oleh Kepala Bidang Agama, Sosial dan Budaya FKPT Bali Drs. H. Arif Mulakmal. M.Hum , dilanjutkan dengan Materi Kebijakan dan strategi pencegahan terorisme & Transformasi paham radikal terorisme dan pencegahannya di lembaga pendidikan oleh Brigjen. Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M. (Direktur Pencegahan BNPT)
Diharapkan nantinya melalui kegiatan ini, memberikan hasil berupa
- Meningkatnya komunikasi yang humanis dan rasa saling percaya antara pemerintah, pengelola lembaga pendidikan dan masyarakat dalam menghadapi ancaman kelompok radikal terorisme;
- Meningkatnya daya tangkal para pengelola lembaga pendidikan, guru dan masyarakat terhadap pengaruh paham radikal terorisme;
- Feedback dari Guru Kelas PAUD/TK/RA, SD/MI, dan Guru Pendidikan Agama SMP/MTs sederajat se-Indonesia dalam memperkaya wacana kebijakan dan strategi pencegahan terorisme di daerah;
- Meningkatnya peran serta masyarakat, khususnya Guru Kelas PAUD/TK/RA, SD/MI, dan Guru Pendidikan Agama SMP/MTs sederajat dalam rangka sinergi pencegahan terorisme di daerah;
- Meluasnya semangat perdamaian di tengah masyarakat khususnya pada para siswa di sekolah melalui materi pelajaran agama yang damai dan tidak dimasuki paham radikalisme.
(dmop)