Silahturahmi Kebangsaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dengan FORKOPIMDA Provinsi Bali di Rumah Jabatan Gubernur Bali Gedung Jaya Sabha.

Senin, 14 Desember 2020 bertrempat di Gedung Jaya Sabha kediaman Gubernur Bali 

BNPT RI dengan FORKOPIMDA Provinsi Bali melaksanakan Silahturahmi Kebangsaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme tahun anggaran 2020. Kegiatan diikuti sekitar 30 orang yang diterima oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Bapak Dewa Indra. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Perwakilan dari DPRD Provinsi Bali, Sekretaris BNPT Mayjen TNI Untung Budianto, Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs I Wayan Sunarta, Kasi Intel Korem 163/WSA ( Kol Inf Boyke Sukanta), Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Bali, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bali, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Provinsi Bali, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Provinsi Bali, Komandan Tim BAIS Wilayah Bali, Kabinda Wilayah Bali,  Kadensus AT 88 Wilayah Bali, beserta Ketua FKPT Provinsi Bali.

Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Bapak Dewa Indra menyampaikan Paham radikalisme sampai saat ini diwilayah Provinsi Bali, Astungkara tidak ada hal hal yang menonjol. Maka dari itu kita tetap bisa mendeteksi dini dalam menangani Paham radikalisme. Karena itu kita berharap tetap melakukan pencegahan dini dalam menanganinya dan menjadi atensi dari kita semua. Sekecil apapun kita harus bisa pencegahan dini semoga Bali tetap aman

Selanjutnya sekretaris BNPT dalam sambutannya mengucapkan Terimakasih karena dalam kesempatan pada hari ini kita bisa melaksanakan acara kegiatan Silaturrohmi.  Pertemuan BNPT saat ini sebagai tali silaturahmi pusat dengan elemen Daerah dalam rangka penaggulangan Radikalisme akibat beberapa kejadian Nasional dan penyamaan visi dan misi dalam penanggulangan radikallisme yang saat ini berkembang. Terorisme bukan suatu aksi saja akan tetapi lebih dari berbahaya dan tidak mengenal usia dengan paham  ideologinya. Sikap  yang menutup diri dari pihak lain yang selalu  berbeda pendapat sebagai musuh dengan cara pandang ekslusif serta mendapatkan doktrin keagamaan radikal. Kekuatan ini tidak cukup hanya BNPT saja akan  tetapi harus ada kerja sama antaran beberapa elemen yakni Polri, TNI, BIN, Kejaksaan, Pengadilan,  dan Pemda. Kerja sama  inilah yang dapat mendeteksi dini dan cegah dini dalam perkembangan faham radikalisme. Saat ini radikalisme  berkembang melalui media sosial dan tidak bisa dikontrol karena banyak hasutan,  ajakan kekerasan dan propaganda, sehingga perjuangan radikalisme dilakukan secara tunggal dan terputus dari jaringan besar. Mendapat tantangan baru perkembangan radikalisme melalui media sosial  perlu disadari sebab ajakan kekerasan di dunia maya oleh kelompok kecil dengan pandangan pada keyakinan agama ini maka  perlu kita bekerja sama agar dapat menanggulain pajam radikal tersebut.

Dalam kegiatan ini Wakapolda juga menyempatkan diri untuk menyampaikan bahwa Ada beberapa kejadian yang ada di wilayah Bali terkait dengan terorisme  Bom Bali, ada tiga kali Kali kejadian Bom Bali. Polda Bali membentuk suatu tim terkait dengan penanganan Paham Radikalisme untuk menjaga Bali ini bisa aman mengingat Bali ini  adalah tempat  wisata dan berkordinasi dengan tokoh tokoh masyarakat termasuk dengan FKUB Bali.

Asisten Debuti satu bidang pencegahan  radikal dan terorisme BNPT menyampaikan Di Indonesia saat ini sudah terbentuk 32 FKPT diseluruh wilayah Indonesia. Untuk pemahaman wahabi,jihadi dan yang lainnya memang perlu kita atensi bersama. Bahwa radikal terorisme itu bukan hanya menjadi monopoli satu agama saja. Untuk penanganan paham radikal tidak bisa di lakukan atau dicegah dengan bentuk vertikal saja. Dalam Bidang radikalisme sampai saat ini memang belum ada payung hukum yang bisa menjerat bagi para pelaku.  Untuk di Bali penanganan pemahaman radikalisme saat ini lebih tegas dan baik karena di Bali mayoritas agama Hindu.

Danlanal Denpasar mendukung program dari BNPT terkait penanganan paham radikal dan terorisme di wilayah Provinsi Bali, khususnya wilayah perairan yang ada di wilayah Bali.Beliau juga menyampaikan akan tetap berkordinasi dengan instansi-instansi yang lainnya demi untuk menjaga Bali ini bisa aman dan kondusif.

Selanjutnya direktur pencegahan BNPT menyampaikan terkait dengan Jamaah Tabligh yang ada di Indonesia ini adalah Islam Moderat.. Kami berharap untuk Masjid masjid yang ada di Bali untuk pengurusnya harus orang yang benar-benar bersih dari paham Radikal.

Selanjutnya dari Kabinda Bali menyampaikan bagaimana kita bisa bersih dari paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang Undang 1945. dilihat secara global bahwa kegiatan-kegiatan ini lebih masif karena sampai saat ini belum ada payung hukum untuk menjerat orang orang yang mempunyai faham tersebut. paham khilafah sangat sulit untuk dibedakan dengan faham ormas Islam yang lainnya.

Sebuah langkah yang efektif untuk menjalankan tugas terkait dengan penyebaran paham Radikal perlu adanya Payung hukum dalam menangani faham radikalisme.

Acara selanjutnya diakhiri dengan Penyerahan Cindera mata dari BNPT RIĀ  kepada Sekda bali dilanjutkan sesi foto bersama.

(dmop)